Cerita ini saya dengar dari orang yang banyak menginspirasi saya:
Di suatu kerajaan, Sang Raja mengadakan sebuah lomba melukis.
Tepat pada saat harinya tiba, semua pelukis dari penjuru negeri tsb berkumpul di aula kerajaan.
Sang Raja dengan kharismanya duduk di singgasananya dan mulai mengumumkan peraturan perlombaannya.
"Terima kasih pada seluruh warga yang hadir di sini dan berniat mengikuti kontes ini. Seperti yang mungkin kalian pernah dengar, pemenang dari lomba ini akan menjadi penasihat saya untuk memerintah negeri ini.
Kalian saya beri waktu 3 hari untuk melukis. Kalian boleh melukis di mana saja, di tempat yang kalian inginkan. Tema lomba lukisan kali ini adalah damai sejahtera.
Baiklah, mulailah dan selamat menjalankan lomba ini"
Setelah mendengar titah Sang Raja, maka berpencarlah mereka dan mulai melukis.
Setelah hari ketiga, hanya 3 pelukis yang datang untuk menunjukan hasil karyanya.
Pelukis 1: Saya menggambarkan sebuah pantai dengan air yang tenang dan memantulkan cahaya matahari sore. Di pantai itu terdapat perahu kecil yang di dalamnya ada seorang tua sedang duduk dan memancing seorang diri.
Pelukis 2: Saya menggambarkan sebuah padang rumput yang hijau dengan angin sepoi-sepoinya. Di tengah padang rumput yang luas tersebut, terdapat pohon rindang yang dipenuhi dengan buah apel. Tepat di bawah pohon tersebut, bisa dilihat ada seorang pemuda sedang berbaring sambil bersiul.
Pelukis 3: Saya menggambarkan sebuah lautan yang sedang mengalami badai. Air laut tersebut riak ke sana dan kemari. Langit digambarkan hitam dengan kilatan petir. Di tengah lautan badai tersebut, saya menggambarkan sebuah kotak yang terombang-ambing. Isi kotak tersebut hanyalah seekor burung yang sedang berkicau riang.
Sang Raja berkata: "Saya setuju dengan pelukis ketiga."
Damai sejahtera bukanlah dilihat dari keadaan lingkungan di sekitar kita tapi jauh di kedalaman hati & pikiran kita. Bisa saja orang melihat kita sedang dalam keadaan yang baik namun masih banyak hal yang mengganjal di hati kita. Atau sebaliknya, walaupun keadaan sekitar nampaknya buruk, namun bagaimana cara kita mengelola dan menanggapinya akan sangat berpengaruh untuk kedamaian diri kita.
Have A Peace Day ^-^
Selasa, 08 Maret 2011
Rabu, 02 Maret 2011
Enjoy your coffee cup today
Terkadang, kita merasa bahwa hidup tampaknya berjalan dengan tidak adil.
Seorang yang cerdas , tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan yang beruntung.
Seseorang yang penuh perjuangan tetap kalah terhadap seseorang yang licik.
Seorang yang lemah hanyalah hambatan bagi dunia.
Dan seorang yang lugu hanyalah mainannya.
Banyak orang berkata hidup itu keras.
Karenanya setiap orang berusaha mati-matian memertahankan kursinya.
Bagi yang tidak beruntung, Anda harus mencari kursi lainnya milik si lemah.
Saya yakin, banyak orang bahkan semua orang pernah merasakan “pahit” hidup.
Namun dari hal itulah, integritas yang sebenarnya dari seseorang dapat terlihat.
Apakah ia menjadi seperti telor, yang jika direbus menjadi keras.
Atau menjadi seperti wortel, yang menjadi lembek jika direbus.
Ataukah menjadi seperti kopi yang setelah direbus tetap menebarkan harumnya.
“Enjoy your coffee cup today”
Seorang yang cerdas , tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan yang beruntung.
Seseorang yang penuh perjuangan tetap kalah terhadap seseorang yang licik.
Seorang yang lemah hanyalah hambatan bagi dunia.
Dan seorang yang lugu hanyalah mainannya.
Banyak orang berkata hidup itu keras.
Karenanya setiap orang berusaha mati-matian memertahankan kursinya.
Bagi yang tidak beruntung, Anda harus mencari kursi lainnya milik si lemah.
Saya yakin, banyak orang bahkan semua orang pernah merasakan “pahit” hidup.
Namun dari hal itulah, integritas yang sebenarnya dari seseorang dapat terlihat.
Apakah ia menjadi seperti telor, yang jika direbus menjadi keras.
Atau menjadi seperti wortel, yang menjadi lembek jika direbus.
Ataukah menjadi seperti kopi yang setelah direbus tetap menebarkan harumnya.
“Enjoy your coffee cup today”
Langganan:
Postingan (Atom)