Mazmur 23: 1 - 3
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar, oleh karena namaNYA.
Bagaimana hari ini buat kamu? – Baik, buruk, menyenangkan, lagi sedih.
Pertanyaan & jawaban seperti itu sangat sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Rasanyapun wajar jika setiap hari jawaban tsb bisa berubah, karena banyak sekali situasi yang berbeda yang kita alami setiap harinya. Suatu hari kita bisa tertawa senang tapi di esok harinya kita bisa saja menangis sedih. Tidak ada yang salah dengan kehidupan seperti itu.
Namun pernahkan Anda mengakumulasikan & menyimpulkan kehidupan Anda?
Ironisnya, banyak banget orang yang tidak puas dengan kehidupannya. Jika kita mendengar curhatan orang tsb, memang benar banyak hal buruk yang menimpanya. Sayapun sering kali merasakan hal yang sama. Pernah saya mengingat dalam sebulan, berapa kali saya diperlakukan tidak adil. Dalam kehidupan, hampir setiap aspek kehidupan bermasalah. Dalam tiap tahun kehidupan saya, ternyata setiap tahun ada air mata & kesakitan. Bukankah terkadang kita selalu bertanya, mengapa semuanya itu terjadi pada diri kita?
Kehidupan itu terasa bagaikan gudang masalah, bukan?
Setiap hari kita bangun, yang kita ingin capai adalah hari yang baru; perlakuan yang lebih layak, situasi yang semakin memberikan kepastian, dan tentunya senyum yang lebih banyak. Dan setiap hari pula kita harus menghadapi masalah atau terkadang kita menyebutkannya sebagai tantangan. Jika dipikir, tua muda, kaya miskin, lelaki atau perempuan; semua mengalaminya.
Apakah dengan begitu, kebahagian tidak ada?
Jika kita menjawab bahwa kebahagiaan jaman sekarang sangat sulit didapatkan, maka kita harus mengingat kembali dalam sebulan, berapa kali saya mendapat pertolongan. Dalam kehidupan, hampir setiap aspek bisa kita syukuri. Dalam setiap tahun, ternyata tetap ada senyum & kesenangan. Bukankah kita tidak pernah bertanya, mengapa semuanya itu terjadi pada diri kita?
Hidup bukanlah suatu kesedihan.
Berusahalah untuk menyelesaikan setiap masalah dan tidak perlu berusaha lari daripada tantangan tsb. Tapi selalu berfokuslah pada setiap kebahagiaan dan kebaikan yang terjadi di dalam hidup kita. Bukankah kita harus senantiasa bersyukur? Dan apakah kalian sadar, itulah yang disebut bersyukur setiap waktu. Tuhan bukan memberikan perintah yang tidak masuk akal, tapi Tuhan mengingatkan & menghibur kita bahwa tidak perlu kuatir dalam hidup, namun berfokuslah pada setiap kebaikan yang terjadi dalam hidup kita.
So, yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik, dan membiarkanNYA bekerja dalam hidup kita. Apabila kita jatuh, tak akan dibiarkanNYA kita sampai terperosok. TanganNYA yang kuat menopang hidup kita karena IA mengasihi kita. Melebihi apapun, saya percaya dalam hidup ini DIA tetap setia menemani tiap langkah kita. Rasakan dan nikmati kasih setia Tuhan
Senin, 22 Agustus 2011
Selasa, 08 Maret 2011
Damai Sejahtera
Cerita ini saya dengar dari orang yang banyak menginspirasi saya:
Di suatu kerajaan, Sang Raja mengadakan sebuah lomba melukis.
Tepat pada saat harinya tiba, semua pelukis dari penjuru negeri tsb berkumpul di aula kerajaan.
Sang Raja dengan kharismanya duduk di singgasananya dan mulai mengumumkan peraturan perlombaannya.
"Terima kasih pada seluruh warga yang hadir di sini dan berniat mengikuti kontes ini. Seperti yang mungkin kalian pernah dengar, pemenang dari lomba ini akan menjadi penasihat saya untuk memerintah negeri ini.
Kalian saya beri waktu 3 hari untuk melukis. Kalian boleh melukis di mana saja, di tempat yang kalian inginkan. Tema lomba lukisan kali ini adalah damai sejahtera.
Baiklah, mulailah dan selamat menjalankan lomba ini"
Setelah mendengar titah Sang Raja, maka berpencarlah mereka dan mulai melukis.
Setelah hari ketiga, hanya 3 pelukis yang datang untuk menunjukan hasil karyanya.
Pelukis 1: Saya menggambarkan sebuah pantai dengan air yang tenang dan memantulkan cahaya matahari sore. Di pantai itu terdapat perahu kecil yang di dalamnya ada seorang tua sedang duduk dan memancing seorang diri.
Pelukis 2: Saya menggambarkan sebuah padang rumput yang hijau dengan angin sepoi-sepoinya. Di tengah padang rumput yang luas tersebut, terdapat pohon rindang yang dipenuhi dengan buah apel. Tepat di bawah pohon tersebut, bisa dilihat ada seorang pemuda sedang berbaring sambil bersiul.
Pelukis 3: Saya menggambarkan sebuah lautan yang sedang mengalami badai. Air laut tersebut riak ke sana dan kemari. Langit digambarkan hitam dengan kilatan petir. Di tengah lautan badai tersebut, saya menggambarkan sebuah kotak yang terombang-ambing. Isi kotak tersebut hanyalah seekor burung yang sedang berkicau riang.
Sang Raja berkata: "Saya setuju dengan pelukis ketiga."
Damai sejahtera bukanlah dilihat dari keadaan lingkungan di sekitar kita tapi jauh di kedalaman hati & pikiran kita. Bisa saja orang melihat kita sedang dalam keadaan yang baik namun masih banyak hal yang mengganjal di hati kita. Atau sebaliknya, walaupun keadaan sekitar nampaknya buruk, namun bagaimana cara kita mengelola dan menanggapinya akan sangat berpengaruh untuk kedamaian diri kita.
Have A Peace Day ^-^
Di suatu kerajaan, Sang Raja mengadakan sebuah lomba melukis.
Tepat pada saat harinya tiba, semua pelukis dari penjuru negeri tsb berkumpul di aula kerajaan.
Sang Raja dengan kharismanya duduk di singgasananya dan mulai mengumumkan peraturan perlombaannya.
"Terima kasih pada seluruh warga yang hadir di sini dan berniat mengikuti kontes ini. Seperti yang mungkin kalian pernah dengar, pemenang dari lomba ini akan menjadi penasihat saya untuk memerintah negeri ini.
Kalian saya beri waktu 3 hari untuk melukis. Kalian boleh melukis di mana saja, di tempat yang kalian inginkan. Tema lomba lukisan kali ini adalah damai sejahtera.
Baiklah, mulailah dan selamat menjalankan lomba ini"
Setelah mendengar titah Sang Raja, maka berpencarlah mereka dan mulai melukis.
Setelah hari ketiga, hanya 3 pelukis yang datang untuk menunjukan hasil karyanya.
Pelukis 1: Saya menggambarkan sebuah pantai dengan air yang tenang dan memantulkan cahaya matahari sore. Di pantai itu terdapat perahu kecil yang di dalamnya ada seorang tua sedang duduk dan memancing seorang diri.
Pelukis 2: Saya menggambarkan sebuah padang rumput yang hijau dengan angin sepoi-sepoinya. Di tengah padang rumput yang luas tersebut, terdapat pohon rindang yang dipenuhi dengan buah apel. Tepat di bawah pohon tersebut, bisa dilihat ada seorang pemuda sedang berbaring sambil bersiul.
Pelukis 3: Saya menggambarkan sebuah lautan yang sedang mengalami badai. Air laut tersebut riak ke sana dan kemari. Langit digambarkan hitam dengan kilatan petir. Di tengah lautan badai tersebut, saya menggambarkan sebuah kotak yang terombang-ambing. Isi kotak tersebut hanyalah seekor burung yang sedang berkicau riang.
Sang Raja berkata: "Saya setuju dengan pelukis ketiga."
Damai sejahtera bukanlah dilihat dari keadaan lingkungan di sekitar kita tapi jauh di kedalaman hati & pikiran kita. Bisa saja orang melihat kita sedang dalam keadaan yang baik namun masih banyak hal yang mengganjal di hati kita. Atau sebaliknya, walaupun keadaan sekitar nampaknya buruk, namun bagaimana cara kita mengelola dan menanggapinya akan sangat berpengaruh untuk kedamaian diri kita.
Have A Peace Day ^-^
Rabu, 02 Maret 2011
Enjoy your coffee cup today
Terkadang, kita merasa bahwa hidup tampaknya berjalan dengan tidak adil.
Seorang yang cerdas , tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan yang beruntung.
Seseorang yang penuh perjuangan tetap kalah terhadap seseorang yang licik.
Seorang yang lemah hanyalah hambatan bagi dunia.
Dan seorang yang lugu hanyalah mainannya.
Banyak orang berkata hidup itu keras.
Karenanya setiap orang berusaha mati-matian memertahankan kursinya.
Bagi yang tidak beruntung, Anda harus mencari kursi lainnya milik si lemah.
Saya yakin, banyak orang bahkan semua orang pernah merasakan “pahit” hidup.
Namun dari hal itulah, integritas yang sebenarnya dari seseorang dapat terlihat.
Apakah ia menjadi seperti telor, yang jika direbus menjadi keras.
Atau menjadi seperti wortel, yang menjadi lembek jika direbus.
Ataukah menjadi seperti kopi yang setelah direbus tetap menebarkan harumnya.
“Enjoy your coffee cup today”
Seorang yang cerdas , tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan yang beruntung.
Seseorang yang penuh perjuangan tetap kalah terhadap seseorang yang licik.
Seorang yang lemah hanyalah hambatan bagi dunia.
Dan seorang yang lugu hanyalah mainannya.
Banyak orang berkata hidup itu keras.
Karenanya setiap orang berusaha mati-matian memertahankan kursinya.
Bagi yang tidak beruntung, Anda harus mencari kursi lainnya milik si lemah.
Saya yakin, banyak orang bahkan semua orang pernah merasakan “pahit” hidup.
Namun dari hal itulah, integritas yang sebenarnya dari seseorang dapat terlihat.
Apakah ia menjadi seperti telor, yang jika direbus menjadi keras.
Atau menjadi seperti wortel, yang menjadi lembek jika direbus.
Ataukah menjadi seperti kopi yang setelah direbus tetap menebarkan harumnya.
“Enjoy your coffee cup today”
Minggu, 20 Februari 2011
Strategi Perang

"Dalam bergerak, hendaknya secepat angin;
Dalam gerakan lambat, hendaknya seanggun rimba belantara;
Dalam menggerebek dan menjarah, mengganaslah seperti api;
Dalam bertahan, bertahanlah sekokoh gunung;
Dalam penyamaran, hendaknya Anda tak tertembus seperti gelapnya malam;
Dan bila menyerang, Anda harus melanda seperti guntur."
Ungkapan tersebut adalah ungkapan yang serupa dengan prinsip strategi perang Sun Tzu.
Sun Tzu adalah seorang ahli strategi perang yang sangat melegenda. Prinsip-prinsip dari strategi perangnya sudah banyak diterapkan oleh banyak negara termasuk Jepang, dan Amerika. Tentu saja strategi tersebut melegenda hingga kini, karena perang yang dilandasi oleh strategi ini tidak pernah gagal.
Berikut adalah 36 strategi Sun Tzu:
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya untuk melemahkannya secara psikologis.
Pinjam tangan seseorang untuk melakukannya.
Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya.
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, inilah waktunya untuk menyerang.
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.
Buatlah sesuatu untuk hal kosong.
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang.
Serang musuh dengan 2 kekuatan sekaligus. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Pisau tersarung dalam senyum.
Puji musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.
Pohon prem berkorban untuk pohon persik.
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang.
Mencuri kambing sepanjang perjalanan
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.
Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.
Menghidupkan kembali orang mati.
Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil.
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak.
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.
Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
Lepaskan kulit serangga.
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.
Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya.
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan.
Pura-pura bodoh.
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.
Hias pohon dengan bunga palsu.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
Jebakan indah.
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.
Kosongkan benteng.
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya.
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh.
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
lari untuk bertempur di lain waktu.
“Jika seluruhnya gagal, mundur”
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!
Pada masanya Sun Tzu menjadi panglima perang yang sangat disegani. Negaranya menjadi negara yang kuat. Namun pada masa kejayaannya tidak ada yeng mengatahui keberadaannya.
Mitos mengatakan bahwa ia menjadi bingung, karena kaisar yang dibelanya ternyata adalah kaisar yang tamak dan korupsi sehingga Sun Tzu memilih untuk pergi.
Namun dibalik kerasnya prisip perangnya, beliau mengatakan:
cara terbaik menangani perang adalah dengan tidak berperang! Perang adalah hal yang mahal. Apakah alasan perang tersebut sebanding dengan uang yang dikeluarkan, dengan nyawa yang terkorbankan, dengan penderitaan anak-anak dan wanita di negara kita maupun di negara lawan.
Yang marah masih bisa dibuat senang kembali, namun apakah yang mati bisa dihidupkan lagi?
Sumber:
* http://terselubung.blogspot.com/2010/07/36-strategi-perang-ala-sun-tzu.html
* http://www.scribd.com/doc/2466804/Kiat-Sun-tzu
* metro Tv
Selasa, 08 Februari 2011
Impossible is Nothing
Sebuah perusahaan sisir merekrut banyak pemuda-pemudi untuk menjadi MT marketing. Seperti MT marketing pada umumnya, mereka diberikan berbagai pengetahuan mengenai perusahaan dan juga mengenai sisir yang akan mereka jual. Bukan hanya itu saja, namun di akhir pelatihannya mereka diberikan ujian yang akan menentukan apakah mereka lulus dari MT marketing dan menjadi karyawan tetap.
Pada ujian kali ini, mereka diberikan tantangan dari direktur perusahaan tersebut, untuk menjual sisir pada biksu. Mereka diberikan batas waktu hingga hanya 2 minggu. Sontak mereka menjadi kaget dengan tantangan tersebut. “Bagaimana mungkin, sisir bisa dijual pada biksu yang jelas-jelas memiliki kepala tanpa rambut.” Namun bagaimanapun juga tantangan telah diberikan.
Tepat setelah 2 minggu berlangsung, pertemuan-pun diadakan kembali, tentu saja supaya sang direktur mendapatkan laporan penjualan sisir pada biksu-biksu. Sesuai dugaan sang direktur, ternyata banyak MT marketing yang mundur dan akhirnya tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Adapun MT yang masih bertahan hanya 3 orang. Berikut laporannya:
MT 1: “Pak, saya berhasil menjual 1 sisir pada seorang biksu. Memang dia tidak memiliki rambut, namun dia memiliki janggut yang sangat panjang, sehingga saya membujuknya membeli sisir untuk menyisir janggutnya supaya selalu terlihat rapi.”
MT 2: “Pak, saya berhasil menjual 100 sisir pada seorang kepala biksu. Mereka memiliki 100 kuda, sehingga saya membujuk biksu tersebut untuk membeli sisir untuk merawat bulu kuda-kudanya tersebut.”
MT 3: “Pak, saya berhasil menjual 1000 sisir pada seorang biksu tua. Saya melihat kuilnya banyak sekali dikunjungi wisatawan. Maka saya membujuknya untuk membeli sisir yang kemudian bisa ditulis nama kuil tersebut dan dijadikan souvenir kuil tersebut.”
“Jika kita lebih banyak melihat pada kesempatan daripada kekurangan maka tidak ada hal yang mustahil”
Thank For The Inspiration : Matius Teddy C
Pada ujian kali ini, mereka diberikan tantangan dari direktur perusahaan tersebut, untuk menjual sisir pada biksu. Mereka diberikan batas waktu hingga hanya 2 minggu. Sontak mereka menjadi kaget dengan tantangan tersebut. “Bagaimana mungkin, sisir bisa dijual pada biksu yang jelas-jelas memiliki kepala tanpa rambut.” Namun bagaimanapun juga tantangan telah diberikan.
Tepat setelah 2 minggu berlangsung, pertemuan-pun diadakan kembali, tentu saja supaya sang direktur mendapatkan laporan penjualan sisir pada biksu-biksu. Sesuai dugaan sang direktur, ternyata banyak MT marketing yang mundur dan akhirnya tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Adapun MT yang masih bertahan hanya 3 orang. Berikut laporannya:
MT 1: “Pak, saya berhasil menjual 1 sisir pada seorang biksu. Memang dia tidak memiliki rambut, namun dia memiliki janggut yang sangat panjang, sehingga saya membujuknya membeli sisir untuk menyisir janggutnya supaya selalu terlihat rapi.”
MT 2: “Pak, saya berhasil menjual 100 sisir pada seorang kepala biksu. Mereka memiliki 100 kuda, sehingga saya membujuk biksu tersebut untuk membeli sisir untuk merawat bulu kuda-kudanya tersebut.”
MT 3: “Pak, saya berhasil menjual 1000 sisir pada seorang biksu tua. Saya melihat kuilnya banyak sekali dikunjungi wisatawan. Maka saya membujuknya untuk membeli sisir yang kemudian bisa ditulis nama kuil tersebut dan dijadikan souvenir kuil tersebut.”
“Jika kita lebih banyak melihat pada kesempatan daripada kekurangan maka tidak ada hal yang mustahil”
Thank For The Inspiration : Matius Teddy C
Minggu, 06 Februari 2011
Kecerdasan Otak
S |
ering kali kita dibingungkan dengan pertanyaaan “cerdas merupakan anugrah atau usaha?”. Selama berabad-abad para ilmuan sekaligus orang awam mempercayai dua mitos yakni bahwa otak sepenuhnya ditentukan secara genetis karena keturunan dan dalam perjalanan waktu, otak kita mengerut karena penuaan. Namun penelitian tersebut dilakukan pada otak yang sudah tidak bekerja lagi atau mati.
Namun seiring munculnya penemuan-penemuan baru dalam teknologi otak, para ilmuan mulai meragukan mitos-mitos tersebut. Pertama dengan adanya kemunculan computerized tomography (CT), yaitu scanner dengan sinar X untuk mendapatkan bagian-bagian struktur otak secara terperinci. Namun memang alat ini belum dapat mengungkapkan fungsi otak. Hingga saat ini, teknologi mutahir seperti magnetic resonance imaging (MRI) yang menggunakan gelombang radio sudah dapat mengukur aktifitas otak dengan mengukur arus peredaran darah.
Selain itu para ilmuan juga sudah menemukan neurotransmiter yaitu zat kimia yang merangkai berbagai fungsi otak. Otak adalah pusat instruksi untuk semua kegiatan tubuh. Instruksi tersebut dikirimkan melalui neutron yang terdapat dalam susunan saraf. Dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa otak dapat menumbuhkan sel-sel baru. Neuron yang berfungsi normal terus menerus melahirkan informasi. Inilah pusat kegiatan yang selalu hidup. Satu neutron dapat berhubungan dengan seribu hingga sepuluh ribu sel yang lain.
Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa sel-sel otak tidak tetap seperti pada waktu dilahirkan, namun sel-sel otak tumbuh dan berkembang terus-menerus. Sel-sel baru tumbuh maka cabang-cabang dendrit beranak-pinak. Kecerdasan manusia terletak pada hubungan di antara neutron-neutron tersebut maka tumbuhnya konesi itu juga menunjukan pertumbuhan kecerdasan.
Lingkungan memberi tantangan dan peluang untuk belajar dengan banyak aktivitas. Sebuah eksperimen terhadap 124 orang tua yang jarang berolahraga dilakukan dengan membagi mereka dalam dua kelompok yakni kelompok yang melakukan lari-lari kecil dan kelompok yang melakukan perenggangan saja. Setelah enam bulan, kelompok pelari memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes kognitif. Kesimpulannya, gerakan tubuh ikut memelihara, menyehatkan dan mengembangkan otak.
Namun yang paling penting ialah bahwa kecerdasan yang dibawa sebagai warisan hanya Anda miliki sebagai potensi. Misalnya saja, Ayah Anda memilki kecerdasan dalam fisika sehingga Anda punya potensi untuk sangat cerdas dalam fisika. Namun jika Anda terdampar di sebuah pulau yang tidak merangsang kemampuan fisika Anda, maka kemampuan fisika Anda tidak dapat berkembang. Sehingga pada akhirnya, lingkungan akan lebih menentukan daripada faktor keturunan.
By Ipie
Sumber: Belajar cerdas
Mengapa Harus Larut Dalam Marah
Pernahkan Anda duduk di depan komputer dan merasa ada sebuah ide yang ingin langsung Anda kerjakan hingga selesai? Anda lalu mulai mengerjakannya, mengetiknya hingga jadi beberapa halaman, dan kemudian listrik mati begitu saja tanpa Anda sempat men-save kata-katanya sedikitpun?
Apa yang akan Anda lakukan saat itu? Saya rasa kebayakan orang akan mengeluh atau bisa jadi marah-marah. Saya belum pernah menemukan ada seseorang yang mengalami hal seperti itu dan langsung mengucap syukur atau berterima kasih pada PLN. Tapi hal itu sangat wajar dan normal.
Namun apakah baik jika kita larut dalam situasi itu berlama-lama? Saya memang mendengar eribahasa “karena nila setitik rusak susu sebelanga”, namun apakah karena sebelanga susu yang rusak lantas kita tidak meminum susu seumur hidup? Saya rasa, tidak. Kita masih punya belanga susu lain yang dapat kita minum, atau kita masih punya waktu untuk mengumpulan susu baru untuk kite minum. Nila setitik pada sebelanga susu bukanlah menjadi akhir dari riwayat meminum susu.
Maksud saya adalah kita punya hal baik yang masih bisa kita lakukan jika hal buruk terjadi. Hal buruk, hal yang tidak diinginkan memang terkadang atau seringkali terjadi. Hal itu sangat menyakitkan, membuat kita marah atau bahkan bersedih. Namun apakah seterusnya hidup kita akan kita lakukan dengan buruk pula?
Listrik mati saat menulis cerita, itu hal yang tidak diinginkan memang, namun apakah sepanjang hari selanjutnya akan dihabiskan dengan mengeluh, marah-marah pada orang sekitar? Bukankah sayang ide / kebaikan yang tadi telah diperoleh hilang dan lenyap digantikan oleh rasa marah sepanjang hari?
Saya pikir akan lebih baik jika tidak sepanjang hari, hal buruk itu kita lampiaskan. Emosi yang timbul itu wajar, namun tidak perlu berlama-lama. Syukurilah hal yang ada, hal yang sebisa mungkin. Mungkin dengan adanya mati lampu, Anda dapat kembali menulis katakata yang Anda ketikan sehingga kata-kata itu akan menjadi lebih baik, atau mungkin Anda dapat memikirkan tambahan ide-ide, atau mungkin Anda dapat meluangkan waktu bersama keluarga Anda. Apapun kasusnya, yang ingin saya sampaikan adalah jika hal buruk menimpa kita, janganlah berlama-lama tenggelam di dalamnya, tapi angkatlah mukamu dan sinarilah waktumu selanjutnya J
Langganan:
Postingan (Atom)